Mazmur 27:14; 37:34
Delapan bulan yang lalu saya berkesempatan berkumpul dengan keluarga selama dua bulan. Saya sengaja pulang kampung halaman untuk beristirahatdan menenangkan pikiran di sana, setelah dokter mendiagnosa bahwa saya terkena penyakit kanker. Banyak usaha yang dilakukan untuk kesembuhan saya. Sering kami berkumpul untuk berdoa, meminum ramuan
obat tradisional, bercerita dan tertawa, atau melakukan kegiatan ringan yang bisa membuat hati saya senang.
Ketika kejenuhan datang, ibu dan kakak-kakak saya tahu apa yang mereka harus lakukan. Mereka mengantarkan saya ke kolam milik kakak saya meskipun dengan fisik yang lemah.Di sana saya duduk memerhatikan ikan-ikan di dalam kolam. Kolam yang satu berisi ikan-ikan yang besar, tapi mereka sudah mengenal pancing sehingga tidak mudah memakan umpan. Jika ingin mendapatkan ikan-ikan besar ini, dibutuhkan kesabaran untuk duduk menunggu sekian waktu lamanya. Saya jarang menunggu, karena fisik yang tidak begitu kuat.Sebagai gantinya, saya memancing di kolam lainnya yang berisi ikan kecil-kecil, belum layak panen, dam belum mengenal pancing. Setiap kali menjatuhkan pancing, ratusan ikan kecil-kecil bergerombol datang menyambar pancing saya, sehingga dalam hitungan detik saya pasti mendapatkan seekor ikan.
Ada pelajaran penting yang saya dapatkan bahwa untuk mendapatkan hasil yang besar, dibutuhkan kesabaran untuk menunggu. Memang saya mendapatkan hasil dengan cepat, tetapi bukan yang terbaik. Saya hanya mendapatkan ikan yang kecil-kecil. Dalam menjalani kehidupan, kita dituntut untuk sabar menanti. Sabar menantikan pasangan hidup yang sepadan, sabar menantikan hasil dari usaha kita, sabar menantikan jawaban doa, dan sabar menanggung ketidakadilan, karena suatu saat Tuhan akan menyatakan keadilanNya. Orang yang tidak sabar menanti pasangan hidup bisa saja mendapatkan pasangan hidup dengan cepat, tetapi belum tentu orang yang tepat. Yang tidak sabar menantikan hasuk yang halal dari usaha pekerjaannya, bisa saja mendapatkan hasil dengan cepat melalui ketidakjujuran. Pemazmur bisa berkata nantikanlah Tuhan, karena ia menikmati indahnya hasil dari menantikan Tuhan. Ia tahu jika Tuhan yang bekerja, dan jika kita menantikan Dia dengan tekun, maka hanya kesukaan dan kemenangan yang akan kita terima.
Jika kita bertanya apakah menanti merupakan sesuatu yang menyenangkan, maka semua orang akan berkata tidak. Ada keresahan, terkadang kebimbangan, ketakutan, dan berbagai perasaan yang tidak menentu. Tetapi marilah kita belajar bersabar menantikan Tuhan.Dia bukan manusia yang ingkar janji, Dia tidak membiarkan anak-anakNya terus-menerus berada dalam ketidakpastian. Kita hanya perlu menunggu waktuNya Tuhan dengan sabar. Ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah terlambat di dalam menolong anak-anakNya.
obat tradisional, bercerita dan tertawa, atau melakukan kegiatan ringan yang bisa membuat hati saya senang.
Ketika kejenuhan datang, ibu dan kakak-kakak saya tahu apa yang mereka harus lakukan. Mereka mengantarkan saya ke kolam milik kakak saya meskipun dengan fisik yang lemah.Di sana saya duduk memerhatikan ikan-ikan di dalam kolam. Kolam yang satu berisi ikan-ikan yang besar, tapi mereka sudah mengenal pancing sehingga tidak mudah memakan umpan. Jika ingin mendapatkan ikan-ikan besar ini, dibutuhkan kesabaran untuk duduk menunggu sekian waktu lamanya. Saya jarang menunggu, karena fisik yang tidak begitu kuat.Sebagai gantinya, saya memancing di kolam lainnya yang berisi ikan kecil-kecil, belum layak panen, dam belum mengenal pancing. Setiap kali menjatuhkan pancing, ratusan ikan kecil-kecil bergerombol datang menyambar pancing saya, sehingga dalam hitungan detik saya pasti mendapatkan seekor ikan.
Ada pelajaran penting yang saya dapatkan bahwa untuk mendapatkan hasil yang besar, dibutuhkan kesabaran untuk menunggu. Memang saya mendapatkan hasil dengan cepat, tetapi bukan yang terbaik. Saya hanya mendapatkan ikan yang kecil-kecil. Dalam menjalani kehidupan, kita dituntut untuk sabar menanti. Sabar menantikan pasangan hidup yang sepadan, sabar menantikan hasil dari usaha kita, sabar menantikan jawaban doa, dan sabar menanggung ketidakadilan, karena suatu saat Tuhan akan menyatakan keadilanNya. Orang yang tidak sabar menanti pasangan hidup bisa saja mendapatkan pasangan hidup dengan cepat, tetapi belum tentu orang yang tepat. Yang tidak sabar menantikan hasuk yang halal dari usaha pekerjaannya, bisa saja mendapatkan hasil dengan cepat melalui ketidakjujuran. Pemazmur bisa berkata nantikanlah Tuhan, karena ia menikmati indahnya hasil dari menantikan Tuhan. Ia tahu jika Tuhan yang bekerja, dan jika kita menantikan Dia dengan tekun, maka hanya kesukaan dan kemenangan yang akan kita terima.
Jika kita bertanya apakah menanti merupakan sesuatu yang menyenangkan, maka semua orang akan berkata tidak. Ada keresahan, terkadang kebimbangan, ketakutan, dan berbagai perasaan yang tidak menentu. Tetapi marilah kita belajar bersabar menantikan Tuhan.Dia bukan manusia yang ingkar janji, Dia tidak membiarkan anak-anakNya terus-menerus berada dalam ketidakpastian. Kita hanya perlu menunggu waktuNya Tuhan dengan sabar. Ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah terlambat di dalam menolong anak-anakNya.
Doa
Bapa, kuatkan dan hiburkan aku senantiasa di dalam menantikan Engkau. Aku percaya bahwa Engkau setia memegang janjiMu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar