Minggu, 15 November 2015

12 Murid Tuhan Yesus

Bagian 1
Ketika Tuhan Yesus ada di dunia ini, Ia memilih 12 murid yang selalu bersama-sama dengan Dia. Ia mengajar mereka tentang Keraja Sorga dan melibatkan mereka dalam pelayananNya selama lebih kurang 3,5 tahun. Ia mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimping-pemimpin gereja di kemudian hari, ketika kelak Ia telak naik ke Sorga. Karena itu , mempelajari kehidupan 12 murid Tuhan Yesus adalah sesuatu yang sangat menarik, termasuk kisah pelayanan dan kematian mereka yang kebanyakan tidak dicatat di Alkitab, tetapi kita dapatkan dari tulisan bapa-bapa gereja dan tradisi gereja turun-temuran. Berikut kisah kehidupan kedua belas murid Tuhan Yesus yang juga disebut sebagai rasul-rasul.

1. PETRUS
Petrus adalah murid Tuhan Yesus yang paling banyak disebutkan di Alkitab, dan menjadi pemimpin serta juru bicara tidak resmi dari murid-muridNya yang lain. Nama asli Petrus adalah Simeon,  nama Ibrani yang berasal dari kata Shim'on, yang artinya "mendengar". Bentuk Yunani Simeon dan Simon. Ia pertama kali diperkenalkan oleh Andreas, saudaranya, kepada Tuhan Yesus. Kemudian, ia dipanggil menjadi murid ketika ia sedang menjala ikan, (Mat 4:18-19). Tuhan Yesus memberi Petrus nama baru, Kepha atau Kefas, dari bahasa Aram, yang dalam bahasa Yunani disebut Petros  atau Petrus (Yoh 1:41-42). Kefas dan Petrus mempunyai arti yang sama , yakni "batu karang". Pemberian nama baru ini menyiratkan pribadi dan kepemimpinan Petrus atas murid-murid yang lain dan atas gerejaNya kelak, yang diteguhkanNya kembali di Kaisarea Filipi (Mat 16:15-19). Petrus adalah salah satu murid terdekat Tuhan Yesus, bersama Yakobus dan Yohanes. Mereka bertiga sering Ia libatkan dalam peristiwa-peristiwa penting, tanpa kehadiran 9 murid lainnya. Misalnya, ketika Ia dimuliakan di atas gunung dan ketika Ia berdoa di Getsemani.

Sebenarnya Petrus adalah seorang yang cepat berkata, cepat bertindak, tanpa berpikir terlebih dahulu. Puncaknya adalah ketika ia bersumpah dengan tegas di hadapan Tuhan Yesus bahwa ia bersedia mati bersamaNya. Tetapi, ketika Tuhan Yesus ditangkap, ia menyangkalNya sebanyak tiga kali. Namun , setelah kebangkitanNya, Petrus dikunjungi secara khusus oleh Tuhan Yesus (Luk 24:34). Kemudian Ia memulihkan kembali panggilan Petrus dan memberinya tugas untuk mengembalakan domba-dombaNya (Yoh 21:15-19).

Kepemimpinan Petrus atas murid-murid yang lain dan gereja mula-mula semakin nyata ketika Tuhan Yesus telah naik ke Sorga. Petruslah yang memimpin 120 orang murid yang berdoa menantikan turunnya Roh Kudus, dan yang berinsiatif untuk memilih pengganti Yudas Iskariot yang berkhianat (Kis 1:12-22). Dan ketika terjadi pencurahan Roh Kudus pada Hari Pentakost, dialah yang tampil berkhotbah di hadapan orang-orang Yahudi sehingga sehingga 3000 orang bertobat (Kis 5:1-11). Petrus juga yang memimpin para rasul dalam pemberitaan Kabar Baik kepada orang-orang Yahudi (Kis 3:11-26). Dan ketika Samaria menerima Kabar Baik, maka Petruslah, bersama Yohanes, yang pergi ke sana. Walaupun Petrus lebih dikenal sebagai rasul bagi orang-orang Yahudi (Gal 2:7-9), namun dialah yang pertama kali diutus untuk memberitakan Kabar Baik kepada orang-orang non-Yahudi (Kis 10:1-48). Pada sidang para pemimpin gereja di Yerusalem, Petruslah yang pertama mendesak agar gereja menerima orang-orang non-Yahudi hanya melalui iman kepada Yesus Kristus, tanpa perlu disunat terlebih dahulu (Kis 15:6-11).

Petrus sering melakukan pelayanan ke kota-kota lain di luar Yerusalem. Ia pergi ke Lida dan Yope (Kis 9;32-43), Antiokhia (Gal 2:11) dan mungkin ke Korintus (I Kor 1:12). hampir bisa dipastikan bahwa Petrus juga pergi ke kota Roma, pusat kekaisaran Romawi. Dan tradisi mengatakan bahwa di kota Roma-lah ia meninggal bersama Paulus, pada masa penganiayaan oleh Kaisar Nero. Dikatakan bahwa ia disalibkan secara terbalik dengan kepada di atas, seperti gurunya, Tuhan Yesus, Kuat dugaan bahwa makam Petrus terdapat di dasar gedung gereja Basilika di kota Roma, gereja terbesar di dunia.

Petrus meninggalkan warisan berupa Kitab Suci, yakni surat 1 Petrus dan 2 Petrus, yang diduga kuat ditulisnya dari kota Roma. Selain itu , menurut tradisi dan penelitian para pakar Alkitab, pengaruh Petrus juga sangat kuat di dalam penulisan Injil Markus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar