Minggu, 29 November 2015

Anak Bukanlah Korban

Mazmur 127:3; Imamat 20:1-5
Seorang ibu sering digambarkan sebagai seorang pahlawan tanpa jasa yang rela berkorban demi anaknya sendiri. Bahkan ada sebuah lagu yang menceritakan kasih seorang ibu keapda anaknya yang tak lekang oleh waktu dan tidak pernah menuntut balasan. Lagu itu berjudul "Kasih Ibu", karangan S.M Mochtar. Namun hal ini berbeda bagi seorang ibu asal Utah, Abreail Denise Winkler. Winkler tega meracuni pikiran putrinya yang masih berusia 4 tahun demi mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Ia berkata, bahwa putri kecilnya itu mengidap penyakit kanker darah. Hal ini membuat sang putri betul-betul merasa seperti sedang terkena penyakit parah dan mematikan.

Lebih dari itu, Winkler bahkan membuka amal bagi masyarakat yang ingin mendonasi bagi kesehatan anaknya. Banyak orang yang bersimpati dengan keadaan si kecil. Trik penipuan yang Winkler lakukan ini pun berhasil meraup dana sebesar Rp.30 juta. namun penipuan yang dilakukan Winkler tidak bertahan lama. Seorang detektif bernama Shaun Smith berhasil menguak penipuan yang dilakukan olehnya. Anak itu pun segera menjalani pengecekan medis di rumah sakit. Hasil media membuktikan bahwa dalam tubuh anak Winkler sama sekali tidak ditemukan gejala penyakit kanker. Dengan kata lain, isu kanker yang disebarkannya hanyalah trik semata untuk mendapatkan uang. Seorang anak yang harusnya mendapatkan kasih sayang pada masa pertumbuhannya justru dijadikan media untuk mencari uang.

Tidak sedikit orang tua yang melakukan perbuatan seperti Winkler. Tidak heran apabila kita melihat berita tentang seorang ayah ataupun ibu yang tega menyiksa, menjual, membuang anak bahwan membunuh anaknya hanya demi kepentingan pribadi mereka sendiri. Tuhan memberikan tugas kepada orang tua untuk melindungi anak mereka dari bahaya dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang. Namun sekarang banyak anak-anak diperlakukan tidak baik oleh orang tuanya. Mereka disakiti baik secara emosi, jasmani, maupun seksual oleh orang tua mereka. Dalam Im 20:1-5, Tuhan mengecam dengan keras agar bangsa Israel tidak ikut memuja Dewa Molokh. Dewa Molokh adalah dewa api bangsa Kanaan. Praktik pemujaan dewa ini dilakukan dengan mempersembahkan anak-anak mereka sebagai korban bakaran. Namun bangsa Israel mendua hati, mereka justru ikut menyembah dewa molokh dan mengorbankan anak mereka. Hal ini membuat Tuhan menjadi murka dan memerintahkan bangsa Israel untuk membinasakan semua orang dari bangsa Kanaan.

Kita mungkin masih melihat hal ini dilakukan oleh para orang tua lainnya, seperti menyakiti hati atau fisik dari anak mereka sendiri. Namun ingatlah, Tuhan tidak memanggil kita untuk melakukan hal yang demikian. Sebagai orang tua, kita patut mengasihi anak-anak kita dan janganlah mengorbankan mereka demi kepentingan pribadi ataupun kepentingan duniawi.

Doa
Bapa sorgawi, aku bersyukur atas anak-anak yang Kau berikan kepadaku. Tolonglah aku agar dapat membesarkan mereka dengan penuh kasih sayang. Dalam nama Yesus, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar