12. YUDAS ISKARIOT
Nama Yudas di dalam bahasa Yunani adalah Iudaeos, yang berasal dari bahasa Ibrani y'huda atau Yehuda, yang artinya "bersyukur". Sedangkan kata Iskariot berasal dari bahasa Ibrani 'isy q'riyot, yang secara harfiah berarti "orang dari Keriot". Keriot yang dimaksud di sini kemungkinan adalah sebuah kota di dekat Hebron (Yos 15:25). Seandainya benar demikian, maka Yudas merupakan satu-satunya orang Yudea di antara murid-murid Tuhan Yesus. Selain Yudas Iskariot, semua muridNya berasal dari Galilea. Orang-orang Yudea sering kali mengejek penduduk Galilea sebagai penduduk perbatasan yang kasar. Hal ini mungkin membuat Yudas terasing dari kalangan para murid.
Seluruh Injil serta Kisah Para Rasul menempatkan Yudas Iskariot di urutan terakhir dari daftar murid-murid Tuhan Yesus. Tidak diragukan lagi, ini mencerminkan reputasi buruk Yudas Iskariot sebagai pengkhianat Gurunya. Lagi pula, namanya biasanya disertai keterangan dengan kesan buruk, seperti "Yang mengkhianati Dia" atau "Yang kemudian menjadi pengkhianat". Tidak disebutkan kapan Tuhan Yesus memanggil Yudas Iskariot untuk bergabun dengan kelompokNya. kemungkinan pada saat yang sama ketika Ia memanggil Andreas, Petrus, Yakobus, Yohanes, Simon orang Zelot dan Tadeus.
Nama Yudas Iskariot cukup sering disinggung di dalam Injil-Injil, tetapi bukan kearena perbuatannya yang baik, justru karena sifatnya yang buruk dan pengkhianatannya kepada Gurunya sendiri. Malam pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Tuhan Yesus adalah malam yang paling mengerikan, sehingga dilesarikan di dalam tradisi Perjamuan Kudus yang berasal dari zaman Rasul Paulus, "Pada malam waktu Ia diserahkan". (1 Kor 11:23)
Yudas Iskariot bertugas sebgai bendahara para rasul, dan sedikitnya dalam satu kesempatan, ia menunjukkan sikap kikir terhadap pekerjaan mereka, ketika Maria datang untuk menurapi kaki Tuhan Yesus dengan minyak narwastu yang sangat mahal harganya. Yudas bersikap seolah-olah memerhatikan nasib orang miskin, tetapi sebenarnya karena ia adalah seorang pencuri, yang biasa mencuri uang kas yang dipegangnya (Yoh 12:1-8)
Para pakar Alkitab memberikan beberapa teori mengenai alasan pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Tuhan Yesus.
Setelah Tuhan Yesus dijatuhi hukuman mati, Yudas pn menyesal atas perbuatannya. Ia mengembalikan uang hasil penjualan Gurunya itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi, lalu bunuh diri (Mat 27:3-10). Menurut sebuah cerita rakyat, ia menggantung diri disebuah pohon yang kuncupnya merah muda, yang kemudian disebut "pohon Yudas". Menurut Agustinus (354-430 M), seorang bapa gereja, tali yang dipakai Yudas untuk menggantung diri itu putus, ia terjatuh dan mati. Ini cocok dengan kematian Yudas yang jatuh tertelungkup, perutnya terbelah, semua isi perutnya tertumpah keluar (Kis 1:18-19).
Akhir hidup Yudas Iskariot yang sangat tragis itu adalah akibat langsung dari perbuatannya yang keji dengan mengkhianati Gurunya sendiri. Alkitab dengan gamblang berkata bahwa Yudas "jatuh ke tempat yang wajar baginya". (Kis 1:25)

Seluruh Injil serta Kisah Para Rasul menempatkan Yudas Iskariot di urutan terakhir dari daftar murid-murid Tuhan Yesus. Tidak diragukan lagi, ini mencerminkan reputasi buruk Yudas Iskariot sebagai pengkhianat Gurunya. Lagi pula, namanya biasanya disertai keterangan dengan kesan buruk, seperti "Yang mengkhianati Dia" atau "Yang kemudian menjadi pengkhianat". Tidak disebutkan kapan Tuhan Yesus memanggil Yudas Iskariot untuk bergabun dengan kelompokNya. kemungkinan pada saat yang sama ketika Ia memanggil Andreas, Petrus, Yakobus, Yohanes, Simon orang Zelot dan Tadeus.
Nama Yudas Iskariot cukup sering disinggung di dalam Injil-Injil, tetapi bukan kearena perbuatannya yang baik, justru karena sifatnya yang buruk dan pengkhianatannya kepada Gurunya sendiri. Malam pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Tuhan Yesus adalah malam yang paling mengerikan, sehingga dilesarikan di dalam tradisi Perjamuan Kudus yang berasal dari zaman Rasul Paulus, "Pada malam waktu Ia diserahkan". (1 Kor 11:23)
Yudas Iskariot bertugas sebgai bendahara para rasul, dan sedikitnya dalam satu kesempatan, ia menunjukkan sikap kikir terhadap pekerjaan mereka, ketika Maria datang untuk menurapi kaki Tuhan Yesus dengan minyak narwastu yang sangat mahal harganya. Yudas bersikap seolah-olah memerhatikan nasib orang miskin, tetapi sebenarnya karena ia adalah seorang pencuri, yang biasa mencuri uang kas yang dipegangnya (Yoh 12:1-8)
Para pakar Alkitab memberikan beberapa teori mengenai alasan pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Tuhan Yesus.
- Yudas sakit hati ketika Tuhan Yesus menegurnya pada waktu Maria mengurapinya dengan minyak narwastuyang sangat mahal harganya.
- Yudas tertarik dengan tawaran uang dari musuh-musuh Tuhan Yesus
- Yudas kecewa terhadap Tuhan Yesus, yang gagal sebagai pemimpin gerakan massa untuk melawan penjajah Romawi.
Setelah Tuhan Yesus dijatuhi hukuman mati, Yudas pn menyesal atas perbuatannya. Ia mengembalikan uang hasil penjualan Gurunya itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi, lalu bunuh diri (Mat 27:3-10). Menurut sebuah cerita rakyat, ia menggantung diri disebuah pohon yang kuncupnya merah muda, yang kemudian disebut "pohon Yudas". Menurut Agustinus (354-430 M), seorang bapa gereja, tali yang dipakai Yudas untuk menggantung diri itu putus, ia terjatuh dan mati. Ini cocok dengan kematian Yudas yang jatuh tertelungkup, perutnya terbelah, semua isi perutnya tertumpah keluar (Kis 1:18-19).
Akhir hidup Yudas Iskariot yang sangat tragis itu adalah akibat langsung dari perbuatannya yang keji dengan mengkhianati Gurunya sendiri. Alkitab dengan gamblang berkata bahwa Yudas "jatuh ke tempat yang wajar baginya". (Kis 1:25)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar