Minggu, 20 Desember 2015

Mendidik Anak Sejak Usia Dini

Amsal 22:6; 23:13
Sigmund Freud adalah orang psikolog keturnan Yahudi berkebangsaan Austria. Freud dikenal di seluruh dunia sebagai pencipta teori PSIKOANALISA. Freud adalah seorang ateis yang membenci agama, khususnya agama Kristen. Ia menamakan dirinya sebagai " Seorang Yahudi tulen yang tidak mengenal Tuhan dan seorang kafir yang tidak berpengharapan." Buku-buku yang ditulis Freud , Moses and Monotheism, The Future Of An Illusion, dan Totem and Taboo, merupakan buku-buku yang menentang agama. Bagi Freud,kekristenan adalah penyakit jiwa, karena itu harus dilenyapkan. Freud berpandangan bahwa agama diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pada zaman dahulu tidak ada kaidah-kaidah seperti kesusilaan dan sopan santun, akibatnya setiap orang menuruti kehendaknya sendiri sehingga terjadi bentrokan satu sama lain.
Karena itu, demi kelangsungan hidup, maka dirasakan perlu untuk hidup bersama dan bekerja sama. Maka lahirlah agama. Akhirnya, masyarakat menjadi percaya bahwa peraturan-peraturannya itu sebenarnya diberikan oleh dewa. Dengan demikian, peraturan-peraturan agama berubah menjadi undang-undang. Freud berkaa bahwa agama adalah ciri khas kekanak-kanakan bangsa. Kerena itu, orang harus bertumbuh menjadi dewasa dan meninggalkan masa kanak-kanak, dengan cara meninggalkan agama. Menurut Freud , orang yang telah deawas tidak memerlukan agama lagi.

Kebencian Freud terhadap agama, khususnya Kristen, ternyata sangat dipengaruhi oleh masa kanak-kanaknya. Pada masa kanak-kanak , Freud menyaksikan banyak orang Kristen yang menghina dan menyiksa ayahnya. Baju ayahya dilempari dengan lumpur, tetapi ayahnya tidak membalas. Freud sangat malu akan hal itu, ia berpikir bahwa ayahnya seharusnya membalas orang-orang yang menyakitnya. Freud bersumpah akan membalas dendam suatu hari kelak. Dan menurut banyak orang, psikoanalisa adalah senhaa yang dipergunakannya untuk membalas dendam. Dalam teori psikoanalisa Freud, agama dan masyarakat dipandang sebagai penyebab rusaknya individu. Jika seseorang melanggar hukum, maka menurut teori Freud, hal itu adalah tanggung jawab agama dan masyarakat, bukan tanggung jawab orang yang bersalah itu. Jelas, teori psikoanalisa tidak bisa diterima.

Kisah Freud ini memberi sebuah pelajaran berharga bagi kita, yakni pentingnya pendidikan anak sejak usia dini. Nilai atau norma yang dianut seseorang terbentuk ketika ia masih kecil . Seorang anak sangat mudah terpengaruh oleh apa yang dilihat atau dialaminya di dalam masyarakat, dan ia belum bisa memahami serta menafsirkan secara benar. Karena itulah orang tua perlu hadir untuk memberikan pemahaman yang benar kepada anak atas apa yang dilihat dan diakaminya , sehingga anak tidak salah di dalam mengambil kesimpulan. Dengan demikian, kelak ia pun akan mempunyai nilai dan norma yang benar.

Doa
Bapa sorgawi, tolonglah para orang tua agar mampu mendidik anak-anak mereka sejak dini seturut kebenaran firmanMu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar