Minggu, 23 Desember 2012

Agustus, Munafik dan Gagal

Lukas 2:1-3; Matius 7:1-5
Kota Roma kuno adalah sebuah tempat yang dihiasi dengan berbagai sejarah yang kelam dan mengerikan Pembunuhan, perzinaan, penyembahan berhala, inses dan juga segala macam bentuk penyimpangan perilaku ada di dalamnya. Semua ini tidak terlepas dari peranan para pemimpin negeri itu sendiri, yang disebut sebagai kaisar.
Agustus adalah sebuah nama kehormatan yang berarti "hebat". Nama asli Agustus adalah Gaius Julius Caesar Octavianus. Agustus merupakan anak angkat Julius Caesar. Dia mengambil peranan ayah angkatnya sebagai pemimpin Roma setelah ayah angkatnya itu terbunuh. Agustus sendirilah yang menciptakan jabatan kaisar, karena pada waktu pemerintahan Julius Caesar belum ada jabatan itu. Ia pun dinobatkan sebagai kaisar pertama bangsa Romawi. Oleh pemerintahan Agustus inilah kota Roma diubah menjadi sangat indah dengan munculnya bangunan-bangunan publik yang megah dan mahal karena terbuat dari batu pualam. Tidak heran jika ia memerintahkan rakyatnya untuk membajar pajak. Dia juga yang mengadakan sensus penduduk, seperti yang bisa kita baca dalam Injil Lukas. Agustus begitu dikagumi rakyatnya karena berhasil membawa kota Roma pada kehidupan yang damai dan makmur. Namun, semua wibawanya itu hancur berantakan di mata publik ketika kehidupan keluarganya sendiri tidak mencerminkan suatu kebaikan.
Dia membuat undang-undang yang berkaitan dengan keluarga yang isinya menolak keras segala bentuk perzinaan. Suami yang menangkap basah istrinya yang berselingkuh, berhak membunuh istri dan kekasih gelapnya itu . hak yang sama juga diberikan bagi ayah yang menangkap basah anaknya yang berbuat zina.Agustus juga pernah menghukum mati sahabat lamanya ! Sayangnya, Kaisar Agustus hanyalah seorang munafik yang kelihatan benar diluarnya saja. Dia sendiri melakukan perselingkuhan dengan para budak perempuannya. Lebih tragis lagi, istri ketiganya yang bernama Livia Augusta rela memberikan para perawan untuk dinodai suaminya hanya demi sebuah kehormatan. Dampak dari tindakan amoral ini, Julia, anaknya dari istri yang kedua, Scribonia, menirunya. Bahkan lebih parah lagi, yaitu dia melakukan perzinaan di mana-mana dan secara terbuka di hadapan publik sehingga semakin mencoreng nama baik kaisar.
Tidak ada hasil yang baik dari kelakuan moral yang rusak. Agustus adalah kaisar munafik yang tidak mengikuti peraturan yang dia buat sendiri, yaitu untuk menjaga nama baik keluarga dan menolak mentah-mentah segala bentuk perzinaan. Terkadang mudah sekali bagi kita untuk melihat kesalahan dan keburukan orang lain. Satu hal yang harus kita ingat, sebelum menilai orang lain jelek, kita harus membenahi terlebih dahulu diri kita sendiri, agar bisa menjadi anak-anak Tuhan yang berkenan kepadaNya !


Doa
Tuhan, terkadang aku banyak menuntut dan menuduh orang atas kejelekan mereka. Ajari aku agar bisa membenahi diriku sendiri terlebih dahulu. Dalam nama Yesus. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar