Forum tanya-jawab:NN, Citayam
Tanya: Di Kej 11:1-9 dikisahkan tentang orang-orang yang membangun menara Babel. Kalau saya perhatikan, mereka sepertinya mempunyai tujuan yang baik, yaitu untuk persatuan. Tetapi, diakhir kisah dari bagian firman Tuhan ini, Tuhan mengagalkan rencana baik mereka. Apa yang menjadi kesalahan mereka sehingga Tuhan tidak setuju, bahkan melawan mereka dan mengacaubalaukan mereka?
Jawab: Jika kurang teliti di dalam membaca atau tidak menyelidiki lebih dalam, maka kita bisa keliru memahami kisah menara Babel ini. Bisa-bisa kita menyalahkan Tuhan. Namun, tidak mungkin Tuhan berbuat seperti itu kalau tidak ada alasan yang kuat. Ada dua hal yang bisa menjadi kesimpulan kita mengapa Tuhan menggagalkan rencana mereka:
Pertama, karena pembangunan menara Babel adalah wujud kesombongan manusia.
Perhatikan perkataan ini," Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit." Perkataan ini bukan perkataan biasa, tetapi perkataan yang menunjukkan keinginan mereka untuk membangun persaingan dengan Tuhan."Langit" disini menunjukkan tempat yang paling tinggi. Memang ada yang menafsirkan bahwa ini adalah persiapan mereka kalau ada air bah lagi. Tetapi, tekanan utama di sini bukan itu. Tekanan utamanya adalah keinginan untuk sejajar dengan Tuhan. Perkataan mereka bisa disejajarkan dengan perkataan Bintang Timur, putra Fajar, yang adalah Iblis,"Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan tahtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi !"(Yes 14;13-14). Di samping itu, mereka juga ingin membangun monumen kebanggaan." Mencari nama" merupakan bentuk usaha manusia supaya tetap dikenal dan dikenang sepanjang masa. Betapa sombongnya mereka ! Ini merupakan kesalahan besar, sebab tidak pernah dan tidak akan pernah ciptaan menyamai Penciptanya. Layak kalau Tuhan menghukum mereka. Di sini bukannya Tuhan takut tersaingi,tetapi untuk menunjukkan bahwa tidak seorang pun yang bisa menyamaiNya.
Kedua, karena pembangunan menara Babel adalah wujud pemberontakan manusia.
Mereka membangun menara Babel untuk memperkuat diri. Perhatikan lagi perkataan mereka, "Marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." Di samping untuk tetap dikenang," mencari nama" juga merupakan usaha supaya mereka tetap satu dan menjadi kuat, sehingga mereka tidak akan tercerai-berai. Ini bertentangan dengan perintah Tuhan. Dikatakan di dalam Kej 9:1, "Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: 'Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi." Perintah Tuhan ini sangat serius, sebab di Kej 1:28, Tuhan sudah memerintahkannya. Ketika manusia gagal, perintah Tuhan ini tetap berlaku. Dan, melalui orang yang dikaruniaNya, Tuhan menginginkan perintah Tuhan ini diwujudkan.Oleh karena itu, penolakan terhadap perintah ini merupakan kesalahan yang sangat serius. Sama artinya dengan pemberontakan. Bagaimana mungkin Tuhan tidak melawan manusia yang memberontak terhadapNya ?
Perhatikan bahwa Tuhan tidak menentang"persatuan" mereka.Yang Tuhan tentang adalah dosa yang ada di balik persatuan itu, yaitu kesombongan dan pemberontakan. Oleh sebab itu, kita tetap harus mengusahakan persatuan, tetapi persatuan yang tunduk pada perintah Tuhan, dan persatuan yang meninggikan nama Tuhan.
Tanya: Di Kej 11:1-9 dikisahkan tentang orang-orang yang membangun menara Babel. Kalau saya perhatikan, mereka sepertinya mempunyai tujuan yang baik, yaitu untuk persatuan. Tetapi, diakhir kisah dari bagian firman Tuhan ini, Tuhan mengagalkan rencana baik mereka. Apa yang menjadi kesalahan mereka sehingga Tuhan tidak setuju, bahkan melawan mereka dan mengacaubalaukan mereka?
Jawab: Jika kurang teliti di dalam membaca atau tidak menyelidiki lebih dalam, maka kita bisa keliru memahami kisah menara Babel ini. Bisa-bisa kita menyalahkan Tuhan. Namun, tidak mungkin Tuhan berbuat seperti itu kalau tidak ada alasan yang kuat. Ada dua hal yang bisa menjadi kesimpulan kita mengapa Tuhan menggagalkan rencana mereka:
Pertama, karena pembangunan menara Babel adalah wujud kesombongan manusia.
Perhatikan perkataan ini," Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit." Perkataan ini bukan perkataan biasa, tetapi perkataan yang menunjukkan keinginan mereka untuk membangun persaingan dengan Tuhan."Langit" disini menunjukkan tempat yang paling tinggi. Memang ada yang menafsirkan bahwa ini adalah persiapan mereka kalau ada air bah lagi. Tetapi, tekanan utama di sini bukan itu. Tekanan utamanya adalah keinginan untuk sejajar dengan Tuhan. Perkataan mereka bisa disejajarkan dengan perkataan Bintang Timur, putra Fajar, yang adalah Iblis,"Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan tahtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi !"(Yes 14;13-14). Di samping itu, mereka juga ingin membangun monumen kebanggaan." Mencari nama" merupakan bentuk usaha manusia supaya tetap dikenal dan dikenang sepanjang masa. Betapa sombongnya mereka ! Ini merupakan kesalahan besar, sebab tidak pernah dan tidak akan pernah ciptaan menyamai Penciptanya. Layak kalau Tuhan menghukum mereka. Di sini bukannya Tuhan takut tersaingi,tetapi untuk menunjukkan bahwa tidak seorang pun yang bisa menyamaiNya.
Kedua, karena pembangunan menara Babel adalah wujud pemberontakan manusia.
Mereka membangun menara Babel untuk memperkuat diri. Perhatikan lagi perkataan mereka, "Marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." Di samping untuk tetap dikenang," mencari nama" juga merupakan usaha supaya mereka tetap satu dan menjadi kuat, sehingga mereka tidak akan tercerai-berai. Ini bertentangan dengan perintah Tuhan. Dikatakan di dalam Kej 9:1, "Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: 'Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi." Perintah Tuhan ini sangat serius, sebab di Kej 1:28, Tuhan sudah memerintahkannya. Ketika manusia gagal, perintah Tuhan ini tetap berlaku. Dan, melalui orang yang dikaruniaNya, Tuhan menginginkan perintah Tuhan ini diwujudkan.Oleh karena itu, penolakan terhadap perintah ini merupakan kesalahan yang sangat serius. Sama artinya dengan pemberontakan. Bagaimana mungkin Tuhan tidak melawan manusia yang memberontak terhadapNya ?
Perhatikan bahwa Tuhan tidak menentang"persatuan" mereka.Yang Tuhan tentang adalah dosa yang ada di balik persatuan itu, yaitu kesombongan dan pemberontakan. Oleh sebab itu, kita tetap harus mengusahakan persatuan, tetapi persatuan yang tunduk pada perintah Tuhan, dan persatuan yang meninggikan nama Tuhan.
Shalom. Ada. Artikel terkait dengan menara Babel di https://kitabhenokh.wordpress.com/?s=Menara+Babel
BalasHapus