Senin, 27 Agustus 2012

Teladan Goodyear


2 Korintus 1:12; Mazmur 101:2
Charles Goodyear adalah seorang warga Negara Amerika Serikat yang menemukan cara vulkanisasi karet pada tahun 1839. Dia tercatat sebagai penemu pertama ban karet. Yang menarik dari pria kelahiran New Haven, 29 Desember 1800 ini adalah perjalanan hidup yang dia tempuh sebelum memperoleh keberhasilan. Awalnya, Goodyear adalah seorang pedagang yang bangkrut, bahkan sempat dipenjara akibat terlilit hutang. Namun dia tetap bangkit dan berusaha meski telah gagal. Pada tahun 1830 dunia sedang mengalami ‘demam karet’, dan Goodyear juga tertarik untuk terlihat di dalam dunia karet dan memulai suatu usaha baru.

Meskipun bahan karet sangat bagus, namun berbau busuk, mudah mengeras saat dingin, dan terlalu lengket pada suhu yang hangat. Namun Goodyear tidak mudah menyerah ! selama tujuh tahun dia bereksperimen dengan mengolah bahan karet menggunakan magnesium oksida, tepung perunggu, asam nitrat dan kapur perekat, tetapi tetap tidak ada hasil ! akhirnya pada tahun 1839, secara tidak sengaja bubuk campuran karet dan belerang yang ada di tangan Goodyear terjatuh ke atas tungku yang ada di atas api, dan bahan itu bercampur menjadi kulit yang elastis. Inilah langkah awal ban karet tercipta ! akhirnya Goodyear berhasil menciptakan karet tahan cuaca, dan juga berbagai macam barang dari hasil temuannya itu.
Sayangnya , seorang prionir karet asal Inggris bernama Thomas Hancock mengambil hak paten Goodyear dengan meniru contoh karet tahan cuaca ciptaan Goodyear. Setelah dilawan melalui jalur pengadilan, Goodyear mengalami kekalahan dan kehilangan hak paten miliknya.namun ada hal yang luar biasa dari Goodyear , yaitu kata-kata yang ia ungkapkan, ” Saya tidak kecewa atas apa yang telah terjadi. Adalah suatu yang baik walaupun orang lain menuai apa yang saya tabor. Hal yang jauh lebih buruk adalah jika saya menabur namun tidak ada hasil tuaiannya.”
Meski Goodyear meninggal di New York pada tanggal 1 Juli 1860, semua pengorbanannya tidak sia-sia. Tuhan melihat ketulusan dan kemurnian hatinya, sehingga akhirnya namanya terpatri sebagai perintis industry karet modern di dunia, dan keluarga yang dia tinggalkan dapat menikmati hasil kerja kerasnya melalui akumulasi dari royalty temuan Goodyear.
Paulus bermegah atas hidupnya yang dipenuhi oleh ketulusan dan kemurnian dalam hubungannya terhadap sesame. Karenanya, hati yang tulus perlu ada di dalam diri setiap orang percaya. Pemazmur pun berseru kepada Tuhan untuk dating kepadanya ketika ia menjalani hidup dalam ketulusan hatil. Oleh sebab itu, percayalah bahwa Tuhan tidak akan tinggal diam ketika kita berada di dalam kesulitan, asalkan kita tetap hidup tulus, mau mengampuni siapa pun yang berbuat curang kepada kita, dan tetap bersyukur atas apa yang terjadi. Ikutilah teladan Goodyear.!


Doa
Tuhan, aku minta kekuatan yang dari padaMu untuk bisa menghadapi segala masalah hidup dengan ketenangan, ketulusan, dan kesabaran.Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar