Mazmur jilid terakhir ini ,jilid V (Mzm 107-150)tetap memberitakan kedudukan Tuhan sebagai Raja (Mzm 145, 146, 149). Jilid ini tidak menyebut tentang Musa, seperti jilid sebelumnya, tetapi menaruh perhatian lebih besar kepada hukum Taurat atau "pengajaran" yang diterima oleh Musa dari Tuhan.
Mzm 119 adalah mazmur terpanjang dalam jilid ini, bahkan dalam seluruh Kitab Mazmur. Leslie S. M'Caw & J.A. Motyer mengatakan bahwa Mzm 107 ini terbagi di dalam enam kelompok; pendahuluan (ay 1-3); empat gambaran tentang penebusan (ay 4:32); setiap bait dimulai dengan menguraikan suatu kecelakaan masa lampau (ay 4-5); 10-12; 17-18; 23-27);
dari kecelakaan inilah mereka diselamatkan sebagai jawaban atas doa mereka (ay 6, 13,19,28), melalui campur tangan ilahi. Setiap bait itu lalu diakhiri dengan ajakan untuk bersyukur (ay 8,15,21,31); dan sebuah kesimpulan (ay 33-43), yang menyimpulkan secara umum kesaksian dan ajaran yang sudah diberikan.Inti mazmur ini adalah mengucapkan syukur atas kasih setia Tuhan yang terus-menerus dinyatakan kepada umatNya betapa pun berdosanya mereka, sehingga tidak layak menerima belas kasih Tuhan. Bersyukurlah kepada TUHAN, dimunculkan oleh kesadaran bahwa Ia baik. Kebaikan itu ditunjukkan dalam kasih setiaNya yang kekal (ay 1) . Matthew Henry mengatakan, "Mereka berada di negeri musuh, tetapi Tuhan mengerjakan keselamatan bagi mereka ... mereka terserak sebagai orang buangan, tetapi Tuhan mengumpulkan mereka kembali dar segala negeri tempat mereka tercerai-berai ... sehingga mereka dapat bersatu kembali." Merekalah yang memiiki alasan paling kuat untuk berkata bahwa Tuhan itu baik dan bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya. Pemazmur meyakini bahwa bersyukur kepada Tuhan bukanah hal yang dilakukan karena paksaan atau terpaksa, tetapi merupakan ungkapan yang tulus dari mereka yang telah ditebusNya.
Aplikasi: Jikalau kita masih ada sampai hari ini, itu semata-mata karena kebaikan, pemeliharaan, dan kasih setia Tuhan yang besar di dalam hidup kita. Bersyukurlah untuk kasih setiaNya !
Mzm 119 adalah mazmur terpanjang dalam jilid ini, bahkan dalam seluruh Kitab Mazmur. Leslie S. M'Caw & J.A. Motyer mengatakan bahwa Mzm 107 ini terbagi di dalam enam kelompok; pendahuluan (ay 1-3); empat gambaran tentang penebusan (ay 4:32); setiap bait dimulai dengan menguraikan suatu kecelakaan masa lampau (ay 4-5); 10-12; 17-18; 23-27);
dari kecelakaan inilah mereka diselamatkan sebagai jawaban atas doa mereka (ay 6, 13,19,28), melalui campur tangan ilahi. Setiap bait itu lalu diakhiri dengan ajakan untuk bersyukur (ay 8,15,21,31); dan sebuah kesimpulan (ay 33-43), yang menyimpulkan secara umum kesaksian dan ajaran yang sudah diberikan.Inti mazmur ini adalah mengucapkan syukur atas kasih setia Tuhan yang terus-menerus dinyatakan kepada umatNya betapa pun berdosanya mereka, sehingga tidak layak menerima belas kasih Tuhan. Bersyukurlah kepada TUHAN, dimunculkan oleh kesadaran bahwa Ia baik. Kebaikan itu ditunjukkan dalam kasih setiaNya yang kekal (ay 1) . Matthew Henry mengatakan, "Mereka berada di negeri musuh, tetapi Tuhan mengerjakan keselamatan bagi mereka ... mereka terserak sebagai orang buangan, tetapi Tuhan mengumpulkan mereka kembali dar segala negeri tempat mereka tercerai-berai ... sehingga mereka dapat bersatu kembali." Merekalah yang memiiki alasan paling kuat untuk berkata bahwa Tuhan itu baik dan bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya. Pemazmur meyakini bahwa bersyukur kepada Tuhan bukanah hal yang dilakukan karena paksaan atau terpaksa, tetapi merupakan ungkapan yang tulus dari mereka yang telah ditebusNya.
Aplikasi: Jikalau kita masih ada sampai hari ini, itu semata-mata karena kebaikan, pemeliharaan, dan kasih setia Tuhan yang besar di dalam hidup kita. Bersyukurlah untuk kasih setiaNya !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar