Tanya : Di dalam Kol 1:15 disebutkan bahwa Yesus adalah yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan. Apa yang dimaksud dengan istilah "yang sulung" di dalam ayat tersebut ? Apakah itu berarti bahwa Yesus juga diciptakan, sebagaimanadengan makhluk ciptaan lainnya? Bukankah Dia itu Tuhan yang sudah ada sejak dari kekekalan ?
Jawab : Jika kita membaca secara sepintas Kol 1:15 ini, memang kita akan menemukan kesan bahwa Yesus adalah makhluk ciptaan, seperti halnya makhluk lain yang diciptakan oleh Tuhan.
Hal ini disebabkan adanya istilah yang sulung dalam ayat tersebut, yang sering disalahtafsirkan oleh banyak orang yang kurang memahaminya. Namun, jika kita meneliti lebih lanjut, maka kita akan menemukan bahwa ayat tersebut tidak mengajarkan bahwa Yesus diciptakan. Ada tiga alasan mengapa kata yang sulung dalam Kol 1:15 ini tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa Yesus adalah ciptaan.
Pertama, Istilah bahasa Yunani yang dipakai untuk yang sulung dalam Kol 1:15, yakni prototokos, mempunyai dua arti, yang sulung atau anak sulung dan yang pertama atau yang terutama. Kata yang sulung adalah arti harfiahnya, sedangkan dalam pengertian kiasan, yakni yang pertama. Jadi, Yesus bukan yang sulung dalam arti harfiah, seperti yang biasa dipakai dalam istilah keluarga, tetapi sebagai yang terutam dari segala ciptaan. Dengan kata lain, Yesus bukan makhluk ciptaan, tetapi Ia mengatasi semua ciptaan, lebih tinggi dari segala ciptaan. Di Alkitab, pemakaian kata prototokos dalam arti kiasan dipakai beberapa kali. Misalnya , di dalam Why 1:5, di mana disebutkan bahwa Yesus sebagai yang pertama bangkit dari antara orang mati. Kata yang pertama dalam ayar tersebut adalah prototokos.
Kedua, penafsiran bahwa Yesus adalah ciptaan, tidak sesuai dengan tema yang sedang dibahas oleh Rasul Paulus. Dalam Kol 1:15-20, Paulus sedang membahas tema tentang keutamaan dan keunggulan Yesus atas segala ciptaan. Artinya, jika Yesus adalah ciptaan, maka itu bukanlah menunjukan keutamaanNya. Sebaliknya , Paulus dengan tegas mengatakan bahwa Yesus adalah pelaksana penciptaan. Dia adalah agen penciptaan. Sebab di dalam Dia tatanan ciptaan menjadi ada, dan tatanan tersebut ada untuk Dia. Ajaran bahwa Yesus terlibat dalam proses penciptaan atau sebagai pelaksana penciptaan, didukung oleh ayat-ayat lain di Alkitab, misalnya Yoh 1:4; 1 Kor 8:6; lbr 1:2. Jadi, Alkitab tidak menyokong gagasan bahwa Yesus adalah ciptaan. Justru sebaliknya. Alkitab mendukung gagasan bahwa Yesus terlibat dalam proses penciptaan segala yang ada, bersama-sama dengan Bapa.
Ketiga, ayat-ayat lain di Alkitab dengan tegas menyebut Yesus telah ada sejak kekekalan bersama Bapa, Dia tidak diciptakan (Yoh 1:1-2). Yesus juga dua kali menyebut diriNya sebagai Alfa dan Omega, yang awal dan yang akhir (Why 21:6; 22:13). Sebelumnya , hanya Bapa yang pernah menyebut diriNya sebagai Alfa dan Omega (Why 1:8). Jadi, bersama dengan Bapa,Yesus adalah Alfa dan Omega, yang awal dan yang akhir. Bersama Bapa, Dia tidak berawal dan berakhir, dan juga tidak diciptakan. Karena itu, Kol 1:15 tidak mungkin bertentangan dengan ayat-ayat lain di Alkitab.
Jika Yesus adalah ciptaan, maka Dia bukanlah Tuhan , dan tidak patut kitaa sembah.Justru karena Dia adalah Pencipta yang menjadi manusia, maka kita patut menyembahNya.
Jawab : Jika kita membaca secara sepintas Kol 1:15 ini, memang kita akan menemukan kesan bahwa Yesus adalah makhluk ciptaan, seperti halnya makhluk lain yang diciptakan oleh Tuhan.
Hal ini disebabkan adanya istilah yang sulung dalam ayat tersebut, yang sering disalahtafsirkan oleh banyak orang yang kurang memahaminya. Namun, jika kita meneliti lebih lanjut, maka kita akan menemukan bahwa ayat tersebut tidak mengajarkan bahwa Yesus diciptakan. Ada tiga alasan mengapa kata yang sulung dalam Kol 1:15 ini tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa Yesus adalah ciptaan.
Pertama, Istilah bahasa Yunani yang dipakai untuk yang sulung dalam Kol 1:15, yakni prototokos, mempunyai dua arti, yang sulung atau anak sulung dan yang pertama atau yang terutama. Kata yang sulung adalah arti harfiahnya, sedangkan dalam pengertian kiasan, yakni yang pertama. Jadi, Yesus bukan yang sulung dalam arti harfiah, seperti yang biasa dipakai dalam istilah keluarga, tetapi sebagai yang terutam dari segala ciptaan. Dengan kata lain, Yesus bukan makhluk ciptaan, tetapi Ia mengatasi semua ciptaan, lebih tinggi dari segala ciptaan. Di Alkitab, pemakaian kata prototokos dalam arti kiasan dipakai beberapa kali. Misalnya , di dalam Why 1:5, di mana disebutkan bahwa Yesus sebagai yang pertama bangkit dari antara orang mati. Kata yang pertama dalam ayar tersebut adalah prototokos.
Kedua, penafsiran bahwa Yesus adalah ciptaan, tidak sesuai dengan tema yang sedang dibahas oleh Rasul Paulus. Dalam Kol 1:15-20, Paulus sedang membahas tema tentang keutamaan dan keunggulan Yesus atas segala ciptaan. Artinya, jika Yesus adalah ciptaan, maka itu bukanlah menunjukan keutamaanNya. Sebaliknya , Paulus dengan tegas mengatakan bahwa Yesus adalah pelaksana penciptaan. Dia adalah agen penciptaan. Sebab di dalam Dia tatanan ciptaan menjadi ada, dan tatanan tersebut ada untuk Dia. Ajaran bahwa Yesus terlibat dalam proses penciptaan atau sebagai pelaksana penciptaan, didukung oleh ayat-ayat lain di Alkitab, misalnya Yoh 1:4; 1 Kor 8:6; lbr 1:2. Jadi, Alkitab tidak menyokong gagasan bahwa Yesus adalah ciptaan. Justru sebaliknya. Alkitab mendukung gagasan bahwa Yesus terlibat dalam proses penciptaan segala yang ada, bersama-sama dengan Bapa.
Ketiga, ayat-ayat lain di Alkitab dengan tegas menyebut Yesus telah ada sejak kekekalan bersama Bapa, Dia tidak diciptakan (Yoh 1:1-2). Yesus juga dua kali menyebut diriNya sebagai Alfa dan Omega, yang awal dan yang akhir (Why 21:6; 22:13). Sebelumnya , hanya Bapa yang pernah menyebut diriNya sebagai Alfa dan Omega (Why 1:8). Jadi, bersama dengan Bapa,Yesus adalah Alfa dan Omega, yang awal dan yang akhir. Bersama Bapa, Dia tidak berawal dan berakhir, dan juga tidak diciptakan. Karena itu, Kol 1:15 tidak mungkin bertentangan dengan ayat-ayat lain di Alkitab.
Jika Yesus adalah ciptaan, maka Dia bukanlah Tuhan , dan tidak patut kitaa sembah.Justru karena Dia adalah Pencipta yang menjadi manusia, maka kita patut menyembahNya.
Shalom bapak, ibu saudara/i di manapun berada. Apakah Sudah ada yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael? Ini adalah kalimat pengakuan iman orang Yahudi yang biasa diucapkan pada setiap ibadah mereka baik itu di rumah ibadat atau sinagoga maupun di rumah. Yesus juga menggunakan Shema untuk menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat mengenai hukum yang utama. Kita dapat baca di Ulangan 6 ayat 4 dan pernah juga dikutip oleh Yesus di dalam Injil Markus 12 : 29. Dengan mengucapkan Shema, orang Yahudi mengakui bahwa YHWH ( Adonai ) Elohim itu esa dan berdaulat dalam kehidupan mereka. Berikut teks Shema Yisrael tersebut dalam huruf Ibrani ( dibaca dari kanan ke kiri seperti huruf Arab ) beserta cara mengucapkannya ( tanpa bermaksud untuk mengabaikan atau menyangkal adanya Bapa, Roh Kudus dan Firman Elohim yaitu Yeshua haMashiakh/ ישוע המשיח, yang lebih dikenal oleh umat Kristiani di Indonesia sebagai Yesus Kristus ) berikut ini
BalasHapusTeks Ibrani Ulangan 6 ayat 4 : ” שְׁמַ֖ע ( Shema ) יִשְׂרָאֵ֑ל ( Yisrael ) יְהוָ֥ה ( YHWH [ Adonai ] ) אֱלֹהֵ֖ינוּ ( Eloheinu ) יְהוָ֥ה ( YHWH [ Adonai ] ) אֶחָֽד ( ekhad )
”
Lalu berdasarkan halakha/ tradisi, diucapkan juga berkat: ” ברוך שם כבוד מלכותו, לעולם ועד ” ( " barukh Shem kevod malkuto, le’olam va’ed " ) yang artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selama-lamanya " ). Apakah ada yang mempunyai pendapat lain?.
🕎✡️🤚🏻👁️📜🕯️🕍✝️🤴🏻👑🇮🇱🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐟🐍₪