Matius 2:2
Ada pengharapan yang sangat umum bagi orang-orang Yahudi tentang munculnya Tokoh yang sangat luar biasa ini. Saat itu orang-orang Yahudi sangat gelisah akan kedatangan Mesias. Dengan menghitung waktu yang disebutkan di dalam Dan 9:25-27, mereka tahu bahwa periode itu adalah saatnya tokoh tersebut muncul. Sebagaimana kita tahu bahwa orang-orang Yahudi selalu membawa kitab mereka ke mana mereka tinggal dan menampakkan pengharapn mereka secara kasat mata di hadapan semua orang. Maka, pengharapan akan kedatangan Mesias ini dengan mudah tersebar luas di dunia beradab saat itu.
Sangat mungkin orang-orang masjus dari Timur juga sudah mendengar tentang pengharapan ini. Sepertinya mereka juga terbawa emosi dari orang-orang Yahudi. Ini terlihat dari kesediaan mereka datang ke Betlehem menemui Tokoh yang disebutkan itu. Ada dua hal menarik yang ditunjukkan orang-orang majus, yaitu :
Penyebutan raja orang Yahudi. Penyebutan ini menunjukkan bahwa orang-orang majus memang bukan orang Yahudi atau keturunan Yahudi. Namun demikian penyebutan seperti ini penting untuk dimengerti. Sejarawan Romawi, Tacitus dan Suetonius memberi kesaksian tentang pengakuan yang lazim di Timur, yaitu bahwa Yudea akan muncul sebagai penguasa dunia.Maka, kelahiran Tokoh yang luar biasa ini sangat diharapkan. Ketika orang-orang majus melihat tandannya, yaitu bintang yang sangat istimewa itu , mereka tidak ragu menyebut sebagai "bintangNya". Dari sini kita tahu mengapa mereka dengan sangat tegas dan jelas menyebut Tokoh yang satu ini sebagai raja orang Yahudi.
Penyembahan yang diberikan. "Kami datang untuk menyembah Dia." Penyembahan semacam ini umum dilakukan pada zaman dahulu sebagai bentuk penghormatan yang diberikan oleh seorang rendahan kepada petinggi, misalkan seorang rakyat kepada raja. Clark menjelaskan lebih dari itu, yaitu bahwa menyembah itu seperti tindakan seekor anging yang menjilati kaki tuannya. Sedemikian rendah si penyembah di hadapan yang disembah! Sedangkan Gill menyoroti dari sisi lain, yaitu bahwa penyembahan yang dilakukan oleh orang-orang majus itu lebih dari sekadar penghormatan yang diberikan oleh rakyar kepada raja. Gill menyakini bahwa penyembahan ini bersifat religius, yaitu menyembah sang Tokoh sebagai Tuhan. Keyakinan orang-orang majus bahwa Tokoh ini adalah Pribadi yang maha kuasa muncul setelah melihat bintang yang luar biasa yang sanggup menuntun mereka sampai di tempat sang Tokoh berada. Ini bukan bintang biasa, ini adalah bentuk penyataan ilahi.
Apa yang dilakukan oleh orang-orang majus menunjukkan bahwa mereka adalah para penyembah yang rendah hati. Mari datang kepada Tuhan dengan rendah hati, sebab pada dasarnya kita bukan siapa-siapa kalau Tuhan tidak memberkati kita. Tanggalkan segala gelar, kedudukan, ketenaran, untuk datang kepada Tuhan dan sembahlah Dia !
Ada pengharapan yang sangat umum bagi orang-orang Yahudi tentang munculnya Tokoh yang sangat luar biasa ini. Saat itu orang-orang Yahudi sangat gelisah akan kedatangan Mesias. Dengan menghitung waktu yang disebutkan di dalam Dan 9:25-27, mereka tahu bahwa periode itu adalah saatnya tokoh tersebut muncul. Sebagaimana kita tahu bahwa orang-orang Yahudi selalu membawa kitab mereka ke mana mereka tinggal dan menampakkan pengharapn mereka secara kasat mata di hadapan semua orang. Maka, pengharapan akan kedatangan Mesias ini dengan mudah tersebar luas di dunia beradab saat itu.
Sangat mungkin orang-orang masjus dari Timur juga sudah mendengar tentang pengharapan ini. Sepertinya mereka juga terbawa emosi dari orang-orang Yahudi. Ini terlihat dari kesediaan mereka datang ke Betlehem menemui Tokoh yang disebutkan itu. Ada dua hal menarik yang ditunjukkan orang-orang majus, yaitu :
Penyebutan raja orang Yahudi. Penyebutan ini menunjukkan bahwa orang-orang majus memang bukan orang Yahudi atau keturunan Yahudi. Namun demikian penyebutan seperti ini penting untuk dimengerti. Sejarawan Romawi, Tacitus dan Suetonius memberi kesaksian tentang pengakuan yang lazim di Timur, yaitu bahwa Yudea akan muncul sebagai penguasa dunia.Maka, kelahiran Tokoh yang luar biasa ini sangat diharapkan. Ketika orang-orang majus melihat tandannya, yaitu bintang yang sangat istimewa itu , mereka tidak ragu menyebut sebagai "bintangNya". Dari sini kita tahu mengapa mereka dengan sangat tegas dan jelas menyebut Tokoh yang satu ini sebagai raja orang Yahudi.
Penyembahan yang diberikan. "Kami datang untuk menyembah Dia." Penyembahan semacam ini umum dilakukan pada zaman dahulu sebagai bentuk penghormatan yang diberikan oleh seorang rendahan kepada petinggi, misalkan seorang rakyat kepada raja. Clark menjelaskan lebih dari itu, yaitu bahwa menyembah itu seperti tindakan seekor anging yang menjilati kaki tuannya. Sedemikian rendah si penyembah di hadapan yang disembah! Sedangkan Gill menyoroti dari sisi lain, yaitu bahwa penyembahan yang dilakukan oleh orang-orang majus itu lebih dari sekadar penghormatan yang diberikan oleh rakyar kepada raja. Gill menyakini bahwa penyembahan ini bersifat religius, yaitu menyembah sang Tokoh sebagai Tuhan. Keyakinan orang-orang majus bahwa Tokoh ini adalah Pribadi yang maha kuasa muncul setelah melihat bintang yang luar biasa yang sanggup menuntun mereka sampai di tempat sang Tokoh berada. Ini bukan bintang biasa, ini adalah bentuk penyataan ilahi.
Apa yang dilakukan oleh orang-orang majus menunjukkan bahwa mereka adalah para penyembah yang rendah hati. Mari datang kepada Tuhan dengan rendah hati, sebab pada dasarnya kita bukan siapa-siapa kalau Tuhan tidak memberkati kita. Tanggalkan segala gelar, kedudukan, ketenaran, untuk datang kepada Tuhan dan sembahlah Dia !
Doa
Tuhan, inilah aku, dengan segala keberadaanku aku mau datang ke hadiratMu untuk memuji dan menyembahMu. Terimalah puji dan sembahku, Dalam nama Tuhan Yesus . Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar