Amsal 6:6-11
Adalah hal yang sangat wajar ketika kita pertama kali terbangun di pagi hari, rasanya tubuh kita ingin tetap dimanjakan dengan cara tetap berselimut dan meringkuk di dalamnya. Kegiatan yang penuh pada hari kemarin dan jam tidur yang tidak teratur rasanya membuat tubuh kita begitu lelah sehingga kita berpikir sangatlah pantas untuk bangun lebih siang dan beristirahat lebih lama lagi. Pekerjaan ? Lupakanlah sejenak !
Akitabnya , mungkin kita jadi terlambat masuk ke kantor maupun melakukan kegiatan lainnya.
Akhirnya, semua yang kita lakukan jadi mengalami penurunan kualitas , sehingga kita jadi semakin malas bekerja.Pada jam siang sesudah beristirahat dan makan siang, rasa kantuk yang luar biasa menyerang kita, sehingga akhirnya kita tertidur di kantor dan semua yang harus kita kerjakan dan selesaikan jadi berantakan. Apa penyebabnya? Semua kareana kemalasan! Ingatlah bahwa kemalasan dapat merenggut semua berkat yang telah Tuhan sediakan bagi kita semua ! Hal apa yang harus kita perbuat untuk menghindari rasa malas tersebut? Ada tiga pesan dalam kitab Amsal yang dapat kita jadikan pedoman :
1. hendaklah kita belajar dari kelakuan semut ! (ayat 6-8),
Siapakah yang mengatur semut? Siapa yang menjadi pemimpin dan penguasanya ? Tidak ada ! Semut bekerja dan hidup dengan kesadaran sendiri, tapi lihatlah pekerjaan mereka sebagai binatang kecil sangatlah rapi dan dengan kecerdasan saling bergotong royong mengangkut makanannya. Masa kita sebagai manusia harus ada yang mengatur untuk bangun ada jam tertentu dan bekerja dengan giat? Tidak perlu ada yang mengatur, aturlah diri kita sendiri !
2. Paksakan tubuh kita untuk bekerja , dan jangan dimanjakan ! (ayat 9:10)
Memang kalau mau dituruti , rasanya tidur sampai siang jauh lebih enak daripada harus bangun pagi-pagi buta. Atau ,rasanya lebih nyaman memilih melakukan pekerjaan yang mudah daripada yang sulit. Tapi bukan itu yang merupakan kebenaran. Semakin kita tidak tegas pada diri sendiri dan mengikuti keinginan badan kita, kita tidak akan pernah mengalami keberhasilan, karena yang ada hanyalah rasa malas yang semakin bertambah parah.
3. Pandanglah akibat dari kemalasan tersebut ! (ayat 11)
Pada Ams 6:11 disebutkan dengan jelas akitab yang menyedihkan dari sebuah kemalasan, " Maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata." hanya kemiskinan dan kegagalan yang akan dialami orang-orang malas ! Ini hal sudah hukum yang pasti. Jadi ketika kita memandang kepada akibat kemalasan, seharusnya hal ini akan mendorong semangat kita untuk keluar dan bekerja dengan giat. Ingatlah satu hal lagi, berkat yang pantas bagi kita telah Tuhan sediakan dan janjikan sebagai hak kita sendiri ! " Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah tetapi sebagai haknya " (Rm 4:4) jadi tunggu apa lagi ? Bangun dan bekerjalah !!!
Adalah hal yang sangat wajar ketika kita pertama kali terbangun di pagi hari, rasanya tubuh kita ingin tetap dimanjakan dengan cara tetap berselimut dan meringkuk di dalamnya. Kegiatan yang penuh pada hari kemarin dan jam tidur yang tidak teratur rasanya membuat tubuh kita begitu lelah sehingga kita berpikir sangatlah pantas untuk bangun lebih siang dan beristirahat lebih lama lagi. Pekerjaan ? Lupakanlah sejenak !
Akitabnya , mungkin kita jadi terlambat masuk ke kantor maupun melakukan kegiatan lainnya.
Akhirnya, semua yang kita lakukan jadi mengalami penurunan kualitas , sehingga kita jadi semakin malas bekerja.Pada jam siang sesudah beristirahat dan makan siang, rasa kantuk yang luar biasa menyerang kita, sehingga akhirnya kita tertidur di kantor dan semua yang harus kita kerjakan dan selesaikan jadi berantakan. Apa penyebabnya? Semua kareana kemalasan! Ingatlah bahwa kemalasan dapat merenggut semua berkat yang telah Tuhan sediakan bagi kita semua ! Hal apa yang harus kita perbuat untuk menghindari rasa malas tersebut? Ada tiga pesan dalam kitab Amsal yang dapat kita jadikan pedoman :
1. hendaklah kita belajar dari kelakuan semut ! (ayat 6-8),
Siapakah yang mengatur semut? Siapa yang menjadi pemimpin dan penguasanya ? Tidak ada ! Semut bekerja dan hidup dengan kesadaran sendiri, tapi lihatlah pekerjaan mereka sebagai binatang kecil sangatlah rapi dan dengan kecerdasan saling bergotong royong mengangkut makanannya. Masa kita sebagai manusia harus ada yang mengatur untuk bangun ada jam tertentu dan bekerja dengan giat? Tidak perlu ada yang mengatur, aturlah diri kita sendiri !
2. Paksakan tubuh kita untuk bekerja , dan jangan dimanjakan ! (ayat 9:10)
Memang kalau mau dituruti , rasanya tidur sampai siang jauh lebih enak daripada harus bangun pagi-pagi buta. Atau ,rasanya lebih nyaman memilih melakukan pekerjaan yang mudah daripada yang sulit. Tapi bukan itu yang merupakan kebenaran. Semakin kita tidak tegas pada diri sendiri dan mengikuti keinginan badan kita, kita tidak akan pernah mengalami keberhasilan, karena yang ada hanyalah rasa malas yang semakin bertambah parah.
3. Pandanglah akibat dari kemalasan tersebut ! (ayat 11)
Pada Ams 6:11 disebutkan dengan jelas akitab yang menyedihkan dari sebuah kemalasan, " Maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata." hanya kemiskinan dan kegagalan yang akan dialami orang-orang malas ! Ini hal sudah hukum yang pasti. Jadi ketika kita memandang kepada akibat kemalasan, seharusnya hal ini akan mendorong semangat kita untuk keluar dan bekerja dengan giat. Ingatlah satu hal lagi, berkat yang pantas bagi kita telah Tuhan sediakan dan janjikan sebagai hak kita sendiri ! " Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah tetapi sebagai haknya " (Rm 4:4) jadi tunggu apa lagi ? Bangun dan bekerjalah !!!
Doa
Ya Tuhan, aku berdoa agar rasa malas yang selama ini ada pada diriku segera lenyap dan digantikan oleh semangat untuk bekerja. Dalam nama Yesus aku mohon. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar